Mengapa Harus Beralih Menggunakan Atap Rangka Baja Ringan
Semua bangunan pasti memiliki atap, meskipun sistem struktur atap nya berbeda-beda, tergantung dari fungsi bangunan tersebut. Bahan penutup atap yang dipergunakn pun berbeda-beda, seperti genteng metal, genteng beton, atau genteng keramik. Sehingga konstruksi kuda-kuda masing-masing bangunan pun berbeda-beda, tetapi umumnya konstruksi kuda-kuda menggunakan 2 jenis material utama yaitu material kayu untuk rumah tinggal dan bentang bangunan yang terlalu lebar, dan baja konvensional welded mild steel (profil WF, Siku, CNP, dan UNP) untuk bangunan dengan bentang yang lebar seperti pabrik, gudang, workshop.
Hingga kini sebagian besar struktur rangka atap untuk bangunan rumah tinggal serta bangunan fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah dan perkantoran masih menggunakan material kayu dan penutup atap genteng. Material kayu digunakan dengan asumsi memiliki nilai ekonomis dan lebih praktis. Namun nyatanya dari segi ketahanan , konstruksi kuda-kuda dari kayu memiliki umur pakai yang pendek sebagai akibat dari proses alamiah yang terjadi. Kelemahan yang umum terjadi adalah mudah diserang rayap, mudah, terbakar, mutu yang tidak konsisten, dan memiliki muai susut yang dapat menyebabkan permukaan atap tidak rata . Tapi dari waktu ke waktu ketersediaan kayu semakin langka sebagai akibat dari semakin terbatasnya hutan yang ada di indonesia sebagai akibat dari eksploitasi yang berlebihandan tidak memperhatikan kelestarian lingkingan dalam jangka panjang. Sehingga semakin sulit mendapatkan material kayu,akibatnya harganya pun semakin tinggi dipasaran.
Sedangkan bila menggunakan struktur rangka atap dari baja konvensional ternyata mempunyai beberapa kelemahan, yaitu tidak tahan terhadap karat. Proses pelaksanaan yang yang rumit yang memrlukan proses pengelasan dan pengecatan dan material sisa yang terbuang menyebabkan pemborosan dari segi biaya dan waktu.
Berikut adalah Perbandingan keunggulan Rangka Atap Baja Ringan dengan Rangka Kayu dan Baja Konvensional.
Perbandingan dengan Rangka Kayu | Perbandingan dengan RangkaBaja Konvensional |
|
|
Penghematan Biaya Konstruksi
Rangka atap baja ringan mempunyai berat struktur yang sangat ringan, antara 9 Kg/m2. Bandingkan dengan kuda-kuda kayu yang mempunyai berat antara 15 s/d 18 Kg/m2 dan kuda-kuda baja konvensional mempunyai berat antara 20 s/d 27 Kg/m2.
Tanpa mengurangi kekuatan dari struktur kuda-kuda, struktur yang ringan memberi konstribusi berarti dalam pengurangan beban keseluruhan yang harus di pikul pondasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar